WELCOME

SELAMAT DATANG DI BLOGGER LASKAR BERANI MALU

Rabu, 06 April 2011

TIPS memilih TEMAN yang baik dalam pandangan ISLAM

* Gak Egois
wajar kalau setiap orang itu punya sifat egoisme,tapi kalau misalnya temen kamu selalu mengutamakan dirinya sendiri dan gak pernah mengutamakan orang lain, jelas banget kalau temen kayak begitu bukan temen yang baik.
* Bisa Jaga Rahasia
Anak remaja pasti banyak masalahnya, dan teman adalah salah satu orang yang bisa mengatasi masalahnya karena kita bisa curhatin masalah kita, mulai dari masalah Pacar, gebetan,keluarga, dan masalah lainnya, tapi inget jangan cerita masalah pribadi kamu ke sembarang temen karena takutnya temen kamu gak bisa jaga rahasia dan akan jadi gossip, jelas itu bukan temen yang baik.jadi harus hati-hati kalau bicara.
* Teman Di Segala Suasana
temen yang baik adalah teman yang selalu ada disaat kita seneng maupun sedih, jangan sampai kita salah pilih temen,takutnya teman itu maunya kalau kita seneng aja, kalo kita susah atau sedih kita ditinggalin, jadi kita harus pinter-pinter cari temen yang baik.
* Gak Menjerumuskan Ke Hal Negative
pastinya semua orang pengen punya teman yang baik dan selalu menularkan hal yang positive, makannya jangan mudah percaya sama teman yang belum begitu kita kenal, karena bisa saja dia sengaja menjerumuskan kita.
* Akrab Sama Keluarganya
ruang lingkup pertemanan gak bisa dipisahkan dari keluarga, seperti pepatah jawa bilang bibit,bobot,bebet, begitu juga dalam pertemanan, kalau teman kita dari keluarga baik-baik kemungkinan besar temen kita juga anak yang baik. Yang terakhir gunakan feeling anda ketika mencari teman, apakah
dia bisa dipercaya atau tidak, wajah kadang bisa kita jadi acuan kadang juga tidak.

kriteria teman yang baik dalam Islam
sebenarnya kriteria teman yang baik dalam Islam? Pikirkan sejenak tentang teman-teman kalian, dan biarkan saya bertanya, “Bagaimana kalian memilih teman? Apa peran teman-teman dalam kehidupan kalian? Apakah teman hanya semata-mata untuk pergi bareng dan bersenang-senang?” Jika kalian mengamini semua pertanyaan di atas, maka ada baiknya berpikir ulang dan mencoba untuk memahami makna serta peranan teman yang shaleh.Nabi menjelaskan manfaat yang akan kita dapatkan jika kita gemar berteman dengan orang yang baik dan shaleh,Sebaliknya Nabi juga menjelaskan kerugian yang akan kita dapatkan jika kita berteman dengan orang yang buruk perananya. Ini secara tidak langsung merupakan perintah dari Nabi agar kita memilih orang yang baik sebagai teman karib atau teman dekat kita. Sebaliknya, beliau melarang kita untuk menjadikan orang-orang yang jahat sebagai teman karib kita.Para ulama sendiri membagi teman menjadi empat macam. Pertama, teman yang seperti makanan. Kita setiap hari pasti membutuhkan makanan. Tanpa makanan, kita akan mati. Makanan adalah sesuatu yang bisa membuat kita terus bertahan hidup. Demikian pula, kita membutuhkan teman yang seperti ini. Teman yang bisa menjaga kelangsungan hidup kita, baik secara jasmani maupun secara ruhani. Rekan kerja dan rekan bisnis kita adalah contoh teman yang bisa menjaga kelangsungan hidup kita secara jasmani. 

Ulama, pembimbing dan guru adalah contoh teman yang bisa menjaga kelangsungan hidup kita secara ruhani. Itulah teman-teman yang senantiasa kita butuhkan setiap saat.Kedua, teman yang seperti obat. Namanya obat pasti hanya kita perlukan saat sakit saja. Disamping itu, jenis obat yang kita konsumsi pun harus sesuai dengan sakit yang kita derita. Demikian pula takaran atau dosisnya pun harus tepat, tidak boleh berlebihan. Seperti inilah teman yang hanya kita butuhkan pada saat-saat tertentu saja. Tidak setiap saat kita membutuhkan kehadirannya. Demikian pula kita hanya perlu berhubungan dengannya seperlunya saja dan tidak boleh sampai berlebihan.Teman macam pertama dan kedua inilah yang bisa kita jadikan sebagai teman karib atau teman dekat.Ketiga, teman yang seperti penyakit. Tentu saja teman seperti ini tidak bisa kita jadikan sebagai teman karib. Akan tetapi, bukan berarti kita sama sekali memutus hubungan dengannya. Sebaliknya, kita memiliki kewajiban untuk berusaha menyembuhkannya. 

Sebagaimana penyakit ada yang ringan, ada yang sedang, dan ada yang parah, demikian pula teman yang satu ini. Keadaannya berbeda-beda dan bertingkat-tingkat. Namun bagaimanapun, ia tetap berpotensi menularkan penyakitnya kepada diri kita. Karena itu kita harus tetap berhati-hati ketika berinteraksi dengannya.Keempat, teman yang seperti racun. Ini adalah teman yang mematikan! Sama sekali tidak ada kebaikannya bagi diri kita. Ia juga hampir-hampir tidak memiliki peluang lagi untuk berubah menjadi baik. Karena itu, kita harus ekstra waspada terhadap orang-orang semacam ini.Pertemanan dengan orang-orang yang baik dan shalih akan menjadi pupuk bagi keimanan kita. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anggota LBM